Tuesday, February 23, 2021

Rinduku Padamu Ibu


Saat kutatap langit indah memesona, bayangan wajah nan teduh hadir menyapa.
Seketika goresan kisah lalu pun menyapaku, pelukan hangat dan damai menyentuh relung hatiku. Bulir air mata tak terbendung basahi pipiku. Malam yang sama saat aku melepasmu untuk kembali pada pemilik-Mu. Kubisikan kalimat tauhid lembut di telingamu, dan kugenggam erat tangan yang penuh cinta. Kutahan air mata ini agar tak jatuh dan kutata hati untuk ikhlas melepasmu. Berat rasanya harus kehilangan,  suratan takdir dan kuyakin itu terbaik untukmu. 

Kau selalu ada untukku, menasihatiku dan mengajarkanku mengenal Sang Khalik. Mewariskan kebaikan untuk selalu kutebar. Mendidik aku untuk mandiri dan empati. Berbagi tanpa kenal pamrih. Mencintai sepenuh hati tanpa membenci. Melapangkan hati untuk memaafkan dan mengikhlaskan.

Kau malaikat tak bersayap untukku, yang akan selalu kurindu dalam setiap sujud serta doa-doa malam yang kupanjatkan untukmu. Hanya untaian doa yang kini kuhadiahkan untukmu, malaikatku. Terima kasih atas semua cinta tulusmu untukku, hingga aku pun tumbuh menjadi manusia sejati yang mengenal Rabb-ku. Semoga Allah satukan kembali kita dalam surga terindah-Nya.

Kutitip rindu pada langit malam yang terang benderang kali ini. Biarkan rindu ini terus menderu dalam hati, hingga kelak nanti bertemu dengan sang Illahi Rabbi.

Mojokerto, 7 Februari 2021
Reni P

Thursday, January 14, 2021

Senja Kami di Kebun Bareng

Sholat Maghrib di kebun Bareng-Jombang
Bismillah...

Setelah sekian purnama menanti untuk melihat sunset dan melihat kondisi malam di kebun, Alhamdulillah kemaren kita sempatkan untuk menikmati senja di kebun. Agenda kali ini adalah mencari tanaman Kipahit yang menjadi pupuk alami untuk tanaman kami di kebun. Abi dan Onca pergi mencari Kipahit, kak Alya, mas Bilal, kak Hani membuat tangga kedua. Ummi, kak Hafiza dan Uki menyiram tanaman yang ada di kebun. Ummi dan kak Alya mengumpulkan tanah untuk di bawa pulang, tanahnya untuk nanam lagi di planterbag, pot,dan polibag. Setelah selesai semua alat-alat dikembalikan dan dimasukkan kembali ke mobil. 

Kini persiapan untuk sholat Maghrib, dan makan snack buatan kak Alya dan Onca plus dapat kolak dari tetangga di rumah. Alhamdulillah suara adzan masih terdengar jelas dan keras walau kami di kebun yang sepi. Dan suara binatang malam pun mulai bersahutan. Masya Allah ciptaan alam yang indah dan apik dari Allah SWT semata. Tenang dan tentram rasanya, memandang lukisan malam yang indah. Rasa syukur yang tak terkira atas semua nikmat ini.

Selepas sholat kami bersiap pulang, gelap banget ternyata hihihi, berani ga ya?? Insya Allah berani,,,💪🏻😁. Kata Abang Uki, " takut itu cuman sama Allah mi". Okelah bang, siap takut, kita takut cuma sama Allah aja ya. Saat mobil melaju pelan tepat di depan sana ada ibu tua sudah menanti kami di depan rumahnya. Dia menghentikan kami dan memanggil Abi untuk turun dari mobil. Ternyata sang ibu sudah menyiapkan Gatot makanan dari singkong yang dijemur lama. Dan proses mengolah menjadi makanan pun lama. Tapi ini adalah makanan berharga buat mereka. Bahagia sekali kami hari ini, Allah titipkan rezeki lewat sang ibu untuk kami sekeluarga. Dan ibu ini sering sekali berbagi makanan dengan kami, makanan khas desa yang ngangenin dan masih alami. Ahad lalu kami dibawakan genjer dari sawah di belakang kebun. Mereka mengambil genjer sambil berbincang-bincang kemudian lanjut sarapan bersama. Masya Allah banget pokoknya, rasanya ayem gitu. Dan mereka heran emang bisa makan genjer Bu? Alhamdulillah kami sudah terbiasa makan rambanan dan ini nikmat banget.

Banyak pelajaran kali ini untuk anak-anak kami, belajar tentang bersyukur, empati dan berbagi saat lapang atau pun sempit. Pelajaran hidup untuk mereka kelak menghadapi hidup di dunia ini. Terima kasih ya Rabb atas semua nikmat Mu yang luas tak terbatas ini, maafkan kami jika ada khilaf dan kufur yang pernah hadir. Jadikanlah kami hambaMu yang senantiasa bersyukur padaMu dalam keadaan lapang mau pun sempit,,,aamiin yra 🤲🏻🤲🏻❤️🌺❤️

Mojokerto, 14 Oktober 2020

#bersyukursetiaphari
#berbagikebaikan
#cintaalam

Jatuh Dan Bangkit Lagi



Bismillah,,,,

Ini tentang mengalahkan rasa takut dan pantang menyerah. Hani adalah anak SD kelas 5 yang suka menunggang kuda. Keberaniannya  sudah mulai terlihat saat pertama kali ia berkenalan dengan kuda-kuda milik coach Adi. Punya kesempatan menunggang kuda itu tidak disia-siakan Hani, dia bersemangat sekali. Saat pertama kali Hani mengunggangi Mirwah kuda cantik yang ukurannya lebih pendek dari Yasmin dan Naim. 

Melihat Hani dengan santai dan rilek naik Mirwah itu seneng banget. Mirwah kuda yang baik dan tau dengan siapa dia sedang berjalan. Begitu pula Yasmin, ini kuda favorit yang bisa ditunggangi oleh semua usia, dan paling ngerti banget lagi bawa anak-anak atau orang dewasa. Ukurannya lebih tinggi dan cantik banget si Yasmin ini. Semua akan tertarik dengan Yasmin, beda dengan Naim. Naim kuda special yang harus bisa ditaklukkan karena Naim kuda yang agak beda gitu. Suatu hari Abi meminta Hani untuk naik Naim, awalnya dia gak berani lalu Abi kasih motivasi bentar akhirnya Hani naik Naim. 

Alhamdulillah mulus dan bisa mengendalikan Naim, dengan tenang dan santai dia bisa menaklukkan rasa takutnya untuk menunggangi Naim. Bahagia ternyata dia enjoy dan bisa mengendalikan Naim, Abi bilang sama Hani kalau mau menaklukkan kuda itu harus bisa naklukin Naim dulu. Karena kuda yang lain itu sudah bisa dikendalikan dan enak dibawa jalan. Bisa menaklukkan Naim itu luar biasa dan bisa buat Naim seneng juga luar biasa. Tapi ada kejadian yang bikin kaget, saat Hani naik Naim tiba-tiba Hani terjatuh dari Naim. Dan jatuhnya kaki Hani masih nyangkut tapi Alhamdulillah Naim gak jalan, diam berhenti saat Hani jatuh dari pelananya. Ini kali pertama Hani jatuh dari kuda tunggangannya. Nangis pastilah, tapi yang harus ummi lakukan adalah memeluknya dan membiarkan tangisan itu reda serta membersihkan tangannya yang kotor dan sakit. Setelah reda tangisnya dan Hani minum air, istirahat sejenak dia pun kembali ke pacuan untuk berlatih lagi. 

Masya Allah nak, dia tetep mau naik kuda lagi setelah jatuh. Sakit tapi dia lawan, karena dia bahagia saat berkuda dan bahagia lagi dia sedang menjalani olahraga Sunnah yang berpahala,,,aamiin yra. Abi menawarkan lagi untuk Hani berkuda kembali dan ia pun bersedia dengan senang hati. Ummi Abibangga nak, begitu juga coach Adi yang selalu memotivasi kakak Hani untuk berani dan tak menyerah. Berusaha untuk menaklukkan kuda dan berteman dengan sang kuda. Jatuh itu belajar dan jangan langsung nyerah kalau sudah jatuh, tapi harus bangkit lagi dan berusaha untuk menaklukkannya. 

Ternyata Hani ga pernah kapok untuk berkuda walau udah jatuh, dia tetep bersemangat berkuda dan selalu minta berkuda. Hari Ahad kemaren kita ke tempat coach Adi untuk berkuda dan disana lagi rame banget saat yang tepat untuk mengenalkan berkuda ke orang-orang yang datang. Saat sampai di sana coach Adi sedang menyiapkan Yasmin untuk diajak berkuda. Abang uki udah langsung aja minta naik Yasmin. Akhirnya Abang naik Yasmin, Abi dan mas Bilal menyiapkan Mirwah juga untuk dibawa ke pacuan. Tapi kali ini arena pacuan berubah didekat kandang kuda-kuda ini. Abang udah bikin anak-anak yang lain ingin menaiki si Yasmin. 

Alhamdulillah anak-anak lainnya ga takut naik Yasmin. Nah saat Mirwah ikut pertama kali yang naik itu hafıza, saat ditunggangi hafıza Mirwah minta pulang kandang ga bisa dikendalikan. Tapi setelah Hani yang naik beda lagi ini, Alhamdulillah Hani bisa mengendalikan Mirwah untuk jalan sesuai tracknya ga minta pulang kandang. Hani dengan santai dan enjoy mengendalikan Mirwah serasa sudah sehati mereka dan Mirwah pun seneng. Saat dinaiki anak lain hal sama terjadi Mirwah mogok dan minta balik kandang. Akhirnya yang dipake untuk anak-anak yang baru belajar si Yasmin. Nah kejadian lagi ni, kali ini Hani jatuh bareng Mirwah, saat Hani ngajak Mirwah jalan ke jalan raya, tiba-tiba ada tukang sayur ngebel sontak saja Mirwah kaget karena ada Abang sayur lewat di depan mereka dan mengejutkan Mirwah dengan suara klaksonnya. Akhirnya mereka berdua jatuh, Mirwah lari menuju kandangnya meninggalkan Hani. Tapi kali ini Hani hanya menangis terisak dan berdiri kemudian berjalan menghampiriku. Dengan baju yang kotor dengan tanah, saat sampai kupeluk dia dan bertanya apa yang sakit. Dia menjawab dengan nada sedih dan mata berkaca-kaca. Dia sedih dan kasihan ama Mirwah karena jatuh bareng dia. Ya Allah nak, dirimu ga mikirin diri sendiri tapi mikirin Mirwah juga yang jatuh bareng dirimu nak. 

Jaga terus sifat sayang ini ya nak pada semua hewan dan tanaman. Kelupaan bawa baju ganti kali ini ya sudah gpp ya kak kita pulang setelah ini. Lalu kami berjalan ke kandang untuk melihat kondisi Mirwah, Alhamdulillah Mirwah baik-baik dan makan lahap. Tapi saat dilihat dekat ada goresan luka dikit dilehernya, goresan batu. Hani kemudian mengucapakan terimakasih dan minta maaf kalau Mirwah juga jatuh bersamanya. Setelah itu kami pulang dan sepanjang perjalanan pulang kami menguatkan Hani untuk tidak menyerah walau udah jatuh untuk kedua kalinya. Namanya belajar ya ga mulus, pasti ada jatuhnya, itu yang akan membuat ingat dan insya Allah akan berhasil, aamiin yra. Dia pun setuju, dan akan tetap berkuda lagi dengan Yasmin,Mirwah dan Naim. 

Jatuh tidak membuatnya menyerah tapi membuatnya semakin berani untuk menaklukkan rasa takut dan sakitnya. Bismillah semangat ya nak, dan pupuk terus rasa sayang pada kuda juga hewan lainnya. Semoga Allah senantiasa menjagamu, membimbingku dan menguatkanmu menjalankan Sunnah Nya. Semoga ini membuatmu semakin cinta pada olahraga ini ya nak, doa kami selalu untukmu nak. 


Terimakasih atas pelajaran berharga yang kau ajarkan pada kami nak, teruslah bersinar dan bermanfaat untuk ummat ini aamiin yra.

#semangatberkuda

#jatuhdanbangkitlagi

#sayangkudadansunnah


Jatirejo, 6 Desember 2020

Ummi 😍

Tuesday, September 29, 2020

Bedengan Pertama Kami

Bismillahirrahmanirrahim...

Senin pagi, selepas sholat Subuh kami bersiap berangkat ke Kebun Bareng. Seperti biasanya kami sudah menyiapkan peralatan untuk berkebun di sana. Mulai dari selang air untuk menyiram tanaman, alat-alat berkebun seperti cangkul, sekop kecil, linggis dan lain-lain. Tak lupa tanaman yang akan kami tanam di kebun juga kami bawa.

Sesampai di kebun kami mulai berbagi tugas, kakak Alya bertugas menyiapkan selang air kemudian menyiram tanaman. Hani, Hafiza, Onca menyiapkan tempat untuk duduk kami dan menurunkan alat-alat berkebun. Mas Bilal dan Abi mulai menyiapkan tempat untuk membuat bedengan. Kami berdiskusi untuk menentukan tempat dan bentuk bedengan yang akan kami buat. Disinilah kami belajar untuk meminta pendapat dan musyawarah bersama untuk memutuskan suatu untuk kepentingan bersama. Akhirnya kami putuskan bersama membuat bedengan dengan bentuk persegi panjang. 

Mulailah kami membuat bedengan dengan menata batu bata sesuai dengan bentuk yang kami inginkan. Setelah terbentuk balok bedengan, lalu kami mengisinya dengan berlapis-lapis. Lapisan pertama diisi dengan daun-daun kering yang ada di kebun seperti daun Jati kering dan batang pohon jagung yang kering. Lapisan kedua diisi dengan batang pohon pisang yang sudah di panen. Mas Bilal bertugas memotong batang pohon pisang dan meratakannya didalam bedengan. Lapisan ketiga kami bersama menggali kompos yang kami buat di kebun untuk ditimbun di bedengan. Lapisan keempat kami tambahkan sekam bakar, tanah dan pupuk kandang diaduk jadi satu dulu baru dimasukan dalam bedengan. Lalu kita siram dengan bunkai ( kumpulan mikroorganisme ) dan air. Lapisan terakhir kita tutup dengan mulsa jerami padi. Selesai sudah bedengan kami, tinggal menunggu sehari semalam dan siap untuk ditanami.

Kita membuatnya bareng-bareng jadi bisa disebut kebun Bareng ato nama daerah Bareng di Jombang. Semua dilakukan bersama-sama dan melatih kerjasama kami sekeluarga. Memberikan kesempatan untuk anak-anak belajar menanam, mengeluarkan pendapat/ide dan melatih motorik mereka. Mengadakan musyawarah untuk keputusan bersama. Semoga ini jadi bekal untuk kalian kelak bercerita pada anak-anak bagaimana kita membuat kebun dan rumah di Bareng ini.

Mencintai kalian karena Allah, kalian adalah team yang terbaik yang Allah SWT berikan untuk ummi dan Abi.

Salam cinta,,,

Salam sayang bumi,,,

Dari kami,,,

🌺Kebun Bareng🌺


Mojokerto, 29 September 2020



 

Cerita Kelahiran Hani





Bismillahirrahmanirrahim...

3 November 2010 jam 06.30 WITA kontraksi mulai terasa, tapi berbeda dengan kontraksi sebelum-sebelumnya. Ini sakitnya menusuk di daerah pinggang dan cepat sekali rasanya. Sambil minum sari kurma, makan nasi kuning yang tak sempat dihabiskan. Bersiap sambil menunggu Abi yang akan mengantar, namun tak kunjung datang. Alhamdulillah ada bude yang main ke rumah dan mengajak untuk berangkat ke bidan saat itu juga, melihat kondisi saya yang udah ga tahan mau lahiran. 

Akhirnya telpon Abi untuk mengabarkan pada bidan di Rumah Sehat Madani kalau saya akan melahirkan dan sedang dalam perjalanan menuju ke sana. Saya dan bude menelpon taxi blue bird, setelah taxi datang segera masuk dan meminta supirnya untuk mencari jalan tercepat dan ga ramai. Supirnya kaget karena dia membawa saya yang mau lahiran. Dalam perjalanan menuju tempat bersalin, tak henti-hentinya bude menuntunku untuk istighfar dan berdzikir. Saya ga bisa ngomong tapi insya Allah berdzikir dan beristighfar sambil menahan rasa sakit yang semakin hebat di dalam taxi. Saya menahan sakit dan istighfar di dalam hati tanpa bersuara, karena menyiapkan tenaga untuk melahirkan nantinya. Dari duduk di sebelah kiri sampai pindah ke kanan di dalam taxi. Masya Allah banget dech rasanya. 

Sampai di rumah bersalin saya begitu PD nya ingin turun dan berjalan ke dalam rumah bersalin tersebut. Tapi apa daya ternyata ga kuat lagi, akhirnya harus digendong sama sopir taxi, Pak de dan bude. Saya bertanya apa Abi sudah datang? Ternyata Abi belum sampai. Saya pun berbaring dan siap untuk diperiksa dulu, baru saja cek tensi selesai bidan Gina akan memeriksa suhu, saya berkata pada kedua bidan yang menjaga. " Mba, sakit perutnya ", kataku. Lalu mereka berdua mendekatiku dan memintaku memeluk kaki dan mengambil nafas lalu menghembuskannya. Alhamdulillah sekali mengambil nafas dan menghembuskan ia lahir, dan Masya Allah nya ia lahir masih dalam kondisi terbungkus air ketuban. Maha Besar kuasa Nya, yang membuat begitu menakjubkan. Seperti balaon yang berisi air dan bayi di dalamnya. 

Dan Abi pun belum datang, baru setelah bayi lahir dan masih dibungkus ketuban ia datang. Lalu bayi itu menangis dan langsung diserahkan padaku dalam kondisi belum dibersihkan dan masih dengan tali pusarnya. Ditaruhnya ia dipelukanku dan dekat dengan ASI, agar ia segera belajar minum. Dan Allah tunjukkan lagi kebesaranNya padaku, saya dan Abi melihat perubahan kulit bayi mungil ini dari putih berubah menjadi biru, merah muda dan terakhir warna kulit original. Kelahiran ini adalah kelahiran gentle, normal dan alami. Dibuat tenang dan bahagia, dan ternyata si ari-ari belum keluar. Bidan Saly masih menemani kami dan berkata pada bidan Gina bahwa ari-ari belum keluar. Jadi bidan Gina menyampaikan padaku kalau nanti perut sakit atau mules lagi, ambil nafas dan keluarkan ya Bu. Inilah proses alami yang dimaksud, akhirnya mules itu muncul lalu kuambil nafas sambil dipegangin Abi untuk mengejan kembali mengeluarkan ari-ari. Alhamdulillah selesai sudah proses kelahiran itu dan tanpa dijahit lagi. Karena saat selesai mengejan kaki lalu kurapatkan dan saat mengejan tidak mengangkat terlalu tinggi jadi tidak robek besar. Bersyukur akhirnya merasakan lahiran tanpa dijahit. Bidan Saly adalah bidan dari Amerika yang tengah mengabdi dan belajar di Indonesia. Dia begitu cekatan dan sabar mengurus kami berdua. Dia selalu melihat kondisi kami setelah lahiran dan home visit saat di rumah.

Alhamdulillah waktu untuk mengeluarkan sang bayi mungil ini hanya 8 menit saja. Saat berbaring itu pukul 08.20 dan lahir pukul 08.28 WITA bener-bener ga menyangka begitu cepat prosesnya. Kami hanya sehari di rumah bersalin, dan saya pun bisa beraktivitas seperti biasa. Keesokan pagi kami pulang dan bahagia sekali karena semua berjalan dengan lancar dan dimudahkan. Ini semua berkat doa dan support dari keluarga juga saudara-saudara terdekat serta teman dekat kami.

Bayi mungil yang cantik itu kami beri nama Hanifah Zahra Addini. Kehadirannya membuat kami semua bahagia dan kakak-kakaknya juga bahagia sekali. Semoga kakak Hani nenjadi anak Sholihah yang hafal Al-Qur'an dan mengamalkan isinya, cerdas, empati dan menjadi penyejuk hati ummi dan Abi,,,aamiin yra.🤲🏻🤲🏻🥰🥰

Setelah melahirkan yang pertama dengan operasi, yang kedua, ketiga dan keempat normal dengan perbedaan proses lahiran yang bikin rasanya pun berwarna. Itulah kisah melahirkan yang menakjubkan buat saya dan suami. Terima kasih ya Rabb telah berikan kesempatan merasakan semua ini. Semoga saya dan Abi bisa menjadi orangtua yang amanah aamiin yra.🤲🏻🤲🏻🥰🥰


Mojokerto, 28 September 2020

Ummi

Wednesday, September 23, 2020

KEBUN KECIL KAMI



Bismillahirrahmanirrahim...

Saat kami hijrah ke Mojokerto, hal pertama yang kami cari adalah lokasi rumah harus dekat masjid. Alhamdulillah Allah ijabah dengan memberikan kami kontrakan rumah dekat masjid, dipisahkan jalan saja. Dan rumah kami pekarangannya hanya di samping dan depan pagar itu pun sedikit. Di rumah itu sudah ditanami belimbing buah, pandan yang rimbun dan jadi primadona tetangga buat dibagi, daun katu yang juga sering jadi idola buat diramban bersama, ginseng Jawa dan pohon mangga madu seperti yang di Denpasar. Masyaa Allah banget, dari lahan yang seadanya akhirnya kami menambahkan dengan tanaman yang bisa dikonsumsi untuk kami sekeluarga.

Ini semua berawal dari menonton Bumiku Satu dan pas yang ditonton itu Bumi Langit, masyaa Allah kami mulai tercerahkan. Akhirnya mulailah menanam dan dalam menanam pun kami mengalami gagal tapi semangat terus untuk menanam dan menemukan polanya. Banyak belajar dari YouTube dan Bumiku Satu.Alhamdulillah setelah menanam, ternyata semakin kesini kami kekurangan lahan, akhirnya kami minta ijin menanam di depan masjid rumah. Lama berjalan, masjid di renovasi maka tanaman kami harus pindah dulu. Dan dapat kabar dari masjid, kami boleh menaruh tanaman kami di depan masjid setelah renovasi selesai. Masyaa Allah seneng dengernya. Selain di masjid kami buat kebun di pinggir sungai yang biasanya jadi tempat buang sampah dan rimbunan tanaman liar. Alhamdulillah kini kebun itu layaknya tempat foto Selfi bagi warga perumahan kami. Lanjut, kami minta ijin sama tetangga depan rumah kami yang depan pagarnya gak keurus utk kami taruh tanaman kami, Alhamdulillah dikasih ijin. Inilah nikmat yang luar biasa dari Allah SWT untuk kami. Ternyata tetangga sebelah pun bersedia ditempati tanaman kami, next kita ke tempatnya. Hihihi ekspansi namanya ini, tapi sekalian kita sosialisasi untuk menanam di rumah masing-masing.

Kebun Kecil ini adalah proyek kedepan kami, dan proyek pembelajaran untuk anak-anak juga yang ingin belajar nantinya. Bismillah, semoga Allah SWT memberikan kemudahan, keberkahan, kelapangan serta kelancaran nantinya,,,aamiin yra🤲🏻🤲🏻💙💜🌺🥰


Mojokerto, 21 September 2020

Kebun_Bareng

KALE



Bismillahirrahmanirrahim...

Hari ini kita buat jus Kale dari kebun. Alhamdulillah lumayan banyak punya daun Kale, biasanya ditumis tapi sekarang dibuat jus aja. Buat jus gara-gara de Anjar buat jus Kale dan dipost di status WA nya. Jadi penasaran, akhirnya buatlah jus Kale ini daaaaannnnn rasanya uenaaakkk banget ternyata. Bisa buat selang seling minuman di rumah nie...

Kale adalah jenis sayuran yang berwarna hijau yang tergolong keluarga kubis, brokoli dan sawi. Satu gelas Kale mentah mengandung 33 kalori, 3 gram protein, 2,5 serat, vitamin C, vitamin A, vitamin K, asam folat dan vitamin B yang penting untuk perkembangan otak. Kale ada yang daunya keriting, daun lebar, bahkan ada yang berwarna hijau kebiruan dan memiliki rasa yang berbeda-beda.

Kale baik untuk kesehatan jantung, menjaga kesehatan mata karena kandungan vitamin A tinggi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Wah ternyata banyak manfaatnya ya daun Kale ini.

Semoga bermanfaat ya teman-teman,,,

Yuk mulai berkebun dan menjaga makanan kita. Mohon maaf jika ada salah kata dan semoga ilmu yang sedikit ini bermanfaat,,,😘


#yukmulaidaridirikitasendiri

#mulaidariyangkecil

#mulaisekarang


Mojokerto, 20 September 2020

Kebun_bareng

Rinduku Padamu Ibu

Saat kutatap langit indah memesona, bayangan wajah nan teduh hadir menyapa. Seketika goresan kisah lalu pun menyapaku, pelukan hangat dan da...